Senin, 18 Maret 2013

Apartemen Sentra Timur dan Rumah Mutiara Platinum News update: Properti Jakarta

Properti Jakarta; Pilihan Favorit Investor 
Sentra Timur Superblok

Jakarta patut berbangga diri dari kuatnya geliat properti. Menurut Kate Everett-Allen, Kepala Penelitian Perumahan Internasional Knight Frank, meskipun secara keseluruhan kinerja indeks properti internasional menurun, namun pergerakan di empat wilayah mencapai pertumbuhan dua digit selama periode 12-bulan, yakni Nairobi, Jakarta, Miami, dan London. Yang menarik, kota-kota tersebut mewakili benuanya masing-masing.
Perusahaan konsultan real estate yang berpusat di London, Inggris, Knight Frank, ini menyebutkan bahwa nilai properti utama di kota-kota utama di dunia tengah turun 0,4% pada kuartal I-2012 sejak 2009. Meski demikian, terjadi peningkatan terkuat yang dicapai Nairobi di wilayah Afrika hingga 24% dalam 12 bulan terakhir, adapun kota yang dikenal agresif di Asia, Dubai, meningkat hanya 4% dalam 3 bulan terakhir. Sementara Amerika Utara menjadi pasar terkuat dengan peningkatan harga rata-rata 7,7% dalam 12 bulan terakhir.
Tiga bulan pertama tahun 2012 ini pasar masih melihat krisis utang zona euro dan pemilihan umum di Benua Biru dalam agenda ekonomi global, semisal Rusia, Perancis, dan Yunani. Adapun wilayah Asia tidak menunjukkan tanda-tanda yang signifikan.

Penurunan awal tahun ini juga tidak berlaku di London yang mencatat jumlah pemohon meningkat sampai 7% dalam membeli rumah lebih dari £2 miliar. Sementara Singapura, menurut Nicholas Holt, Knight Frank’s Asia-Pacific Research Director, terkjadi peningkatan yang bukan hanya disebabkan permintaan domestik yang cukup tangguh, tetapi juga karena adanya transaksi pembeli Indonesia dan India yang terusdilakukan dan tidak terpengaruh oleh pajak tambahan.
Secara keseluruhan juga, pembelian properti yang aman masih menjadi pilihan konsumen yang akan menanamkan modalnya pada kota dengan risiko politik rendah, sistem hukum transparan, keamanan yang baik, dan pajak yang jelas.

Jakarta dan Sentra Timur, Pilihan investasi terbaik

Sentra Timur News Update

TEMPO.CO, Jakarta-Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, memprediksi banjir yang menggenangi Jakarta selama beberapa hari tidak akan memberikan banyak dampak negatif pada prospek industri properti Jakarta. "Siklus banjir lima tahunan ini tidak akan banyak mempengaruhi padangan orang untuk berinvestasi properti di Jakarta," kata Ferry saat dihubungi Selasa, 22 Januari 2013.

Hal ini, kata Ferry, terlihat dari pertumbuhan bisnis industri properti di Jakarta usai banjir lima tahunan pada 2002 dan 2007 lalu. Saat itu banjir besar juga sempat menggenangi Jakarta. Namun dari pengamatannya, industri properti tetap tumbuh dan berkembang cukup baik di Jakarta. Permintaan atas properti dari masyarakat dan harga jualnya tetap positif.

"Artinya, banjir yang bersifat siklus ini tidak menurunkan minat orang untuk berinvestasi properti," kata Ferry.

Terlebih lagi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat terlihat jauh lebih tanggap saat banjir kembali melanda Jakarta Kamis pekan lalu. Ferry melihat pemerintah jauh lebih antisipatif karena bergerak cepat mencegah banjir kembali menggenangi Jakarta, khususnya di kawasan sentral bisnis seperti CBD.

"Kawasan CBD adalah kawasan sentra bisnis Jakarta, jadi wajar jika pemerintah bergerak cepat karena sangat sensitif dan bisa mempengaruhi minat investasi masyarakat luar," kata Ferry. Ia yakin, pemerintah tidak akan membiarkan kawasan di sekitar CBD kembali tergenang.

Namun kondisi sebaliknya terjadi di kawasan perumahan yang tiap tahun kebanjiran saat musim hujan, seperti di Pluit, Jakarta Utara. Ia memperkirakan prospek industri properti di sana tidak akan bagus sebelum kawasan terbebas dari banjir.

"Tetapi di Pluit itu kan sudah penuh dengan perumahan, jadi memang tidak ada pembangunan proyek properti baru. Paling pemilik lama menjual properti miliknya," kata Ferry. Ia memperkirakan banjir yang terus menerus melanda Pluit akan membuat properti di sana sulit dijual. Sebab, calon pembeli telah mengetahui bahwa kawasan tersebut rawan banjir dan tidak menarik untuk ditempati.

Mutiara Platinum News update: Konsep Kawasan Superblok

Sentra Timur News Update

Jakarta - Konsep superblok atau konsep zona terkontrol di suatu kawasan sejatinya menjadi salah satu upaya mengurangi kepadatan kota termasuk Jakarta. Namun, pemerintah provinsi DKI Jakarta menilai konsep ini belum diterapkan secara baik dan efektif.

"Superblok itu nggak jalan di Jakarta. kita membangun kawasan yang utuh, disitu ada kegiatan komersil-nya, perkantoran-nya, ada yang tinggal disitu agar tidak ada pergerakan. Ini tidak jalan," kata Kepala Bidang Tata Ruang Perencanaan Ruang Kota Dinas Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta, Izhar Chaidir kepada detikFinance di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu (7/11/12).

Kenyataan yang terjadi sekarang ini justru berbanding terbalik. Masyarakat tinggal di tempat lain yang lebih jauh, dan bekerja di tempat yang berbeda, sehingga mobilitas di jalan tetap saja mengalami kepadatan.

"Mereka kerja di tempat lain, tapi mereka tinggal disitu, atau sebaliknya. Itu yang jadinya kemudian penuh pergerakan," tambahnya.

Ia mengakui pemprov DKI Jakarta harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini, adalah dengan melakukan pembatasan kendaraan bermotor di jalan raya.

"Yang penting juga peran pemerintah pusat juga untuk mengurangi kendaraan pribadi itu penting. Kalau kebijakan pengurangan pembatasan kendaraan roda 2 aja, itu dibatasin, di kita kan nggak ada. Karena itu berkaitan dengan hak asasi dengan alasan yang lain jadi agak sulit," cetusnya.

Pemerintah DKI Jakarta mengaku memikul beban yang cukup berat dalam mengatasi kepadatan dan mobilitas penduduk di ibukota.

"Pemerintah DKI bebannya berat sekali karena banyak orang orang lebih banyak mencari pekerjaan di DKI ketimbang di kota kota lain. Dan siapapun lebih senang. Itu yang membuat orang berbondong-bodong ke DKI tanpa keterampilan itu yang membuat kita agak berat," katanya.

berita terkait:
sentra timur superblok
apartemen sentra timur
perumahan mutiara platinum
ruko sentra timur

Mutiara Platinum News update: Properti Jakarta

Sentra Timur News update


Fenomena Super-blok Pada Pembangunan Properti di Jakarta



(Vibiznews – Property) - Pembangunan properti di Jakarta sampai saat ini masih memperlihatkan energinya. Walaupun diterpa oleh berbagai macam krisis mulai dari Krisis ekonomi global yang bersumber dari negara kapital Amerika serikat hingga ancaman krisis global jilid dua yang bersumber dari negara Dubai, keberadaan properti Jakarta masih menunjukan kebertahanannya. Hal ini tetap mendorong perkembangan sektor properti Jakarta terus bergerak maju. Semakin bertumbuhnya sektor properti di Jakarta baik itu ; Hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan dan hotel. Munculah berbagai macam konsep dalam pengembangan properti mulai dari Green Property (Properti dengan konsep hijau atau ramah lingkungan) hingga konsep Superblock.

Pengenalan Awal Konsep Superblock
 Mungkin banyak pertanyaan yang timbul mengenai apa itu konsep Superblock Pada properti?. Secara definisi Superblock adalah suatu kawasan di lokasi urban yang dirancang secara terpadu dan terintegrasi, memiliki kepadatan yang cukup tinggi dalam konsep tata guna lahan yang bersifat campuran (mixed – use). Selain itu ada kunci yang paling diperhatikan dalam keberhasilan pengembangan suatu Superblock yaitu keberhasilan dalam mekanisme kontrol.
Melihat segi keuntungan dari penerapan konsep Superblock ternyata menurut pakar (Danisworo) ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan konsep tersebut, antara lain :  
  1. Mendorong tumbuhnya kegiatan yang beragam secara terpadu dalam suatu wadah secara memadai
  2. Menghasilkan sistem sarana dan prasarana yang lebih efisien dan ekonomis
  3. Memperbaiki sistem sirkulasi
  4. Mendorong pengembangan sistem persil yang tidak kaku dan lebih fleksibel
  5. Mendorong pemisahan yang jelas antara berbagai sitem moda transportasi
  6. Memberikan kerangka yang luas bagi inovasi perancangan bangunan dan lingkungan.

Suatu kawasan dikatakan Superblock apabila terdapat lebih dari 3 fungsi yang berbeda (retail, office, hunian, hotel, entertainment dan sebagainya) dan apabila direncanakan dengan baik dapat menjadi pendukung/support satu dengan yang lain, terjadi integrasi fungsional dan fisik antar komponen fungsi dengan KLB tinggi, Konsep superblock ini dipelopori sejak tahun 20-an di Amerika Serikat oleh Perry & Stein dan di Eropa yang dikembangkan Le Corbusier terutama untuk kawasan hunian skala besar.

Persyaratan dalam konsep Superblock
Dalam penerapan konsep Superblock pihak pemerintah khsusunya Pemda DKI Jakarta sudah menuangkannya di dalam peraturan Pemerintah  DKI Jakarta yang mempersyaratkan beberapa hal dalam menerapkan kawasan Superblock, yaitu :  
  • Kebutuhan ruang untuk manuver dan parkir kendaraan harus disediakan di dalam perpetakan;
  • Menyediakan ruang untuk fasilitas pejalan kaki
  • Menanam pepohonan untuk peneduh di dalam perpetakan.
  • Pada kawasan campuran perumahan dan bangunan umum berbentuk superblok, dipersyaratkan:
-    Fasilitas umum, fasilitas sosial dan sarana parkir disediakan di dalam areal yang dikelola yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan standar;
-    Koefisien Dasar Hijau diwujudkan dengan ruang terbuka hijau yang mengandung tanaman pepohonan pelindung.
-    Besarnya proporsi ruang untuk perumahan disesuaikan dengan kategori pola sifat lingkungan setempat, sebagai berikut:
        ►Pada kategori padat, ruang untuk perumahan 35% dan bukan perumahan 65%;
        ►Pada kategori kurang padat, ruang untuk perumahan 50% dan bukan perumahan 50%
     ►Pada kategori tidak padat, ruang untuk perumahan 65% dan bukan perumahan 35%.
                 Persyaratan tersebut menjadi titik acuan dalam pengembangan konsep kawasan Superblock. 

Aspek Dalam Perancangan Kawasan Superblock
Di dalam pengembangan konsep Superblock ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
 - Identity/Branding
Dalam hal ini lebih menekankan pada penciptaan suatu identitas atau konsep yang berbeda, suatu kawasan Superblock akan lebih diminati jika Ia mempunyai suatu konsep yang memikat serta menarik.

- Mix of Uses 
Ini lebih pada penggunaan lahan yang ada, dimana dalam suatu lahan Superblock penggunaan lahannya digunakan untuk berbagai macam peruntukan minimal 2 peruntukan baik itu apartemen, hunian, ataupun pusat perbelanjaan. 

- Vehicular Circulation
Aspek ini lebih pada sirkulasi kendaraan yang ada, sirkulasi kendaraan harus dirancang seefisien mungkin. Di beberapa negara maju biasanya mereka menerapkan parkir basement yang saling terkoneksi dari satu bangunan ke bangunan lain.

- Multi-layers Pedestrian Linkage
Aspek ini sangat penting yaitu keberadaan dari pedestian (area untuk pejalan kaki) karena dalam suatu kawasan Supreblock pada intinya adalah integrasi dari satu bangunan ke bangunan lain makan infrastruktur integrasi bagi pejalan kaki juga harus terpenuhi guna kenyamanan yang ada.   

 Fenomena dan perkembangan Superblock di Jakarta
Melihat banyaknya pengembangan kawasan Superblock di Jakarta saat ini, sepertinya menjadi trend bagi para pengembang untuk menarik pasar properti. Di Jakarta sendiri tercatat terdapat 12 pembangunan Superblock yang sudah terbangun maupun yang masih dalam tahap konstruksi dan perencanaan. Jika kita tinjau kembali sebenarnya bagaimana fonomena pengembangan kawasan ini menjadi sebuah trend yang menarik bagi pengembang, ternyata ada beberapa faktor yang yang menjadi keuntungan serta yang menjadi pendukung. Yaitu :
1. Efisiensi
Konsep Superblock adalah merupakan suaru konsep pengembangan yang memadukan berbagai fungsi peruntukan bangunan baik itu perkantoran, apartemen, hotel, dll. Selain itu dihubungkan dengan pola penduduk perkotaan yang berkembang saat ini semakin banyak pula kaum Komuter karena keterbatasan lahan untuk pembangunan tempat tinggal. Sehingga banyak yang bertempat tinggal di luar kota Jakarta namun bekerja di Jakarta. Hal itu lah yang ingin diambil oleh pengembang dengan memberikan solusi baru dalam hal efisiensi waktu, biaya serta jarak. Yaitu dengan pengembangan kawasan dengan konsep Superblock. Dan ternyata hal ini banyak menarik perhatian masyarakat. Khususnya kaum komuter.
2. Menerapkan One Stop Living     
Dalam konsep kawasan Superblock ada berbagai macam peruntukan bangunan dalam satu kawasan, Hal itu menciptakan konsep tambahan bagi pengembang properti dengan menambah keuntungan One Stop Living bagi para penghuninya. Yaitu dengan tinggal di kawasan itu semua fasilitas yang dibutuhkan tersedia. Bahkan bisa bekerja tanpa harus keluar dari lokasi kawasan tersebut karena jarak kantor dan hunian yang cukup dekat.   

3. Mengurangi kemacetan
Secara fakta kemacetan di Jakarta memang tidak dapat dihindari karena terus bertambahnya pengguna kendaraan bermotor. Namun dengan adanya pemusatan lokasi kegiatan seperti penerapan kawasan Superblock maka sedikit akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor karena adanya integrasi peruntukan yang ada.
Sebenarnya hal tersebut diataslah yang mendorong berkembangnya konsep kawasan Superblock adanya saling - silang keuntungan antara masyarakat perkotaan dengan pengembang. Dimana pengembang dapat menerapkan diferensiasi produk dan masyarakat terlebih kaum komuter memiliki solusi baru dalam kehidupan di perkotaan. Selain itu juga adanya konsep Superblock menjadi suatu permodelan kota kecil yang saling terintegrasi di pusat kota. Jadi seiring perkembangan properti di Jakarta yang ada maka para pakar properti pun memprediksi tahun 2010 akan menjadi trend properti Superblock, serta menjadi suatu gaya hidup perkotaan yang baru.
 
Melihat data pengembangan beberapa superblok, terlihat banyak terbangun properti yang berkonsep tersebut. Dari segi keuntungannya sendiri konsep ini memiliki keuntungan bagi masyarakat serta pengembang khususnya di area urban atau perkotaan. Seiring dengan perkembangan kota di beberapa daerah tidak tertutup kemungkinan konsep ini akan menjadi solusi permasalahan masayarakat perkotaan di beberapa daerah di Indonesia.

Mutiara Platinum News Update: Ruko Kawasan Jakarta Timur

Sentra Timur News update

Jakarta - Harga jual rumah toko (ruko) di kawasan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara terus melambung. Saat ini, harga jual ruko di kawasan itu melejit hingga angka Rp 20 miliar karena terbatasnya pasokan dan ketatnya perizinan.

Yanti (45), salah satu pemilik ruko di kawasan itu mengaku, dirinya akan menjual ruko dengan harga Rp 7,4 miliar. Ruko tersebut memiliki luas 5x15 meter persegi dengan tinggi 5 lantai.

"Harga jual ruko rata-rata di Boulevard ini sekitar Rp 20 miliar, itu yang di depan, jalan raya, kalau yang di dalem ya sekitaran Rp 7,8 miliar-Rp 7,4 miliar," kata Yanti dikutip detikFinance, Kamis (14/3/13).

Dia mengatakan, harga jual ruko di wilayah ini memang terus meningkat karena saat ini persediaan lahan kosong terbatas. Apalgi, kata dia, peraturan baru soal izin mendirikan bangunan untuk ruko sangat sulit.

"Sejak Jokowi yang jadi gubernur izinnya jadi ketat. Sekarang kan enggak boleh izin bangunan rumah terus gabung sama toko, harus sendiri-sendiri izinnya," terangnya.

Yanti menyebutkan, tahun kemarin saja, harga jual ruko di wilayah ini yang lokasinya di dalam (bukan dekat jalan raya) masih di angka Rp 6,5 miliar-Rp 6,8 miliar. "Sekarang kan sudah naik lagi. Nanti 2-3 bulan ke depan juga mau naik," katanya.

Menurut dia, penjualan ruko di Kelapa Gading memang banyak peminatnya karena lokasinya strategis. "Kawasan ini kan strategis, tepat di samping Mall Of Indonesia (MOI), jadi banyak peminat," kata Yanti.

berita Terkait:
mutiara platinum news update
Sukses dalam properti

Sentra Timur News update

Sentra Timur News Update


Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) menilai wajar jika harga tanah di Jakarta mendadak naik di beberapa waktu terakhir. Khususnya untuk lokasi tertentu, seperti kawasan jalan Prof Dr Satrio.

Ia mengatakan, lahan tidak bisa dikembangbiakkan. Sementara kebutuhan terus meningkat.

"Ya karena tanah itu tidak berkembang biak, sedangkan kebutuhannya sudah besar di daerah-daerah tertentu kan. karena fasilitasnya juga ada infrastrukturnya bener," ujarnya kepada detikFinance, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/3/2013)

Hal ini, menurutnya tidak hanya terjadi di Jakarta. Bali yang juga merupakan primadona properti juga mengalami kondisi yang sama.

"Anda liat di Bali, Sunset Road itu juga mahal. Jadi memang wajar," tegasnya.

Kawasan seperti jalan Satrio, mencatat kenaikan harga yang luar biasa. Jika tahun sebelumnya tanah per meter hanya sebesar Rp 5 juta, maka sekarang bisa mencapai Rp 20 jutaan.

Setyo menuturkan, seperti Singapura juga mengalami hal yang sama. Jadi, ia menilai hal tersebut sudah tidak aneh lagi.

"Singapura tuh kan harganya jangan dilihat bahwa Indonesia naik 100%, 100% dari Rp 10 juta ke Rp 20 juta kan, Singapura itu sudah Rp 100 juta naiknya Rp 110 juta kan 10%," pungkasnya.

Apartemen Sentra Timur News Update

JAKARTA - Salah satu proyek properti residensial yang dikembangkan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), melalui anak usahanya PT Bakrie Pangripta Loka adalah Apartemen Sentra Timur Residence, di Jakarta Timur. Di dalam proyek superblok ini akan dibangun 18 tower apartemen, mal, gedung perkantoran, dan hotel bintang tiga.

Direktur Utama PT Bakrie Pangripta Loka Dikcy Setiawan mengatakan, 19 tower apartemen Sentra Timur direncanakan rampung dalam lima tahun ke depan.

"Saat ini sudah berdiri tiga tower, tahun depan bangun tiga lagi, 2014 kami rencana bangun lima tower sekaligus, sisanya tahun 2015," kata Dicky kepada Okezone, di Wisma Bakrie 1, Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Sepintas perencanaan pembangunan superblok dengan total luas lahan 40 hektare ini mirip dengan Rasuna Epicentrum. Saat ditanya mengenai hal ini, Dicky pun mengiyakan dan sangat optimistis dapat membangun superblok Sentra Timur seperti Rasuna Epicentrum.

"Saya sangat yakin, sebab dulu saya juga ikut kembangin Rasuna Epicentrum. Jadi, buat bangun 18 tower apartemen Sentra Timur, mudah lah," katanya optimistis.

Dicky juga menyebutkan, hingga saat ini pembangunan proyek residensial di Apartemen Sentra Timur telah menelan investasi sebesar Rp500 miliar. Sementara harga jual untuk apartemen Sentra Timur dibanderol mulai Rp200-300 juta per unit.

"Respon pembeli di sana sangat baik. Kebanyakan end user yang merupakan kalangan pekerja yang masih tinggal ngontrak. Dengan berdirinya apartemen sentra timur kami, mereka langsung tertarik beli," tandasnya.