Sentra Timur News Update
Jakarta - Konsep superblok atau konsep zona terkontrol
di suatu kawasan sejatinya menjadi salah satu upaya mengurangi kepadatan
kota termasuk Jakarta. Namun, pemerintah provinsi DKI Jakarta menilai
konsep ini belum diterapkan secara baik dan efektif.
"Superblok
itu nggak jalan di Jakarta. kita membangun kawasan yang utuh, disitu ada
kegiatan komersil-nya, perkantoran-nya, ada yang tinggal disitu agar
tidak ada pergerakan. Ini tidak jalan," kata Kepala Bidang Tata Ruang
Perencanaan Ruang Kota Dinas Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta, Izhar
Chaidir kepada detikFinance di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu
(7/11/12).
Kenyataan yang terjadi sekarang ini justru berbanding
terbalik. Masyarakat tinggal di tempat lain yang lebih jauh, dan bekerja
di tempat yang berbeda, sehingga mobilitas di jalan tetap saja
mengalami kepadatan.
"Mereka kerja di tempat lain, tapi mereka
tinggal disitu, atau sebaliknya. Itu yang jadinya kemudian penuh
pergerakan," tambahnya.
Ia mengakui pemprov DKI Jakarta harus
berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini, adalah dengan
melakukan pembatasan kendaraan bermotor di jalan raya.
"Yang
penting juga peran pemerintah pusat juga untuk mengurangi kendaraan
pribadi itu penting. Kalau kebijakan pengurangan pembatasan kendaraan
roda 2 aja, itu dibatasin, di kita kan nggak ada. Karena itu berkaitan
dengan hak asasi dengan alasan yang lain jadi agak sulit," cetusnya.
Pemerintah DKI Jakarta mengaku memikul beban yang cukup berat dalam mengatasi kepadatan dan mobilitas penduduk di ibukota.
"Pemerintah
DKI bebannya berat sekali karena banyak orang orang lebih banyak
mencari pekerjaan di DKI ketimbang di kota kota lain. Dan siapapun lebih
senang. Itu yang membuat orang berbondong-bodong ke DKI tanpa
keterampilan itu yang membuat kita agak berat," katanya.
berita terkait:
sentra timur superblok
apartemen sentra timur
perumahan mutiara platinum
ruko sentra timur
berita terkait:
sentra timur superblok
apartemen sentra timur
perumahan mutiara platinum
ruko sentra timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar