Senin, 18 Maret 2013

Jakarta dan Sentra Timur, Pilihan investasi terbaik

Sentra Timur News Update

TEMPO.CO, Jakarta-Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, memprediksi banjir yang menggenangi Jakarta selama beberapa hari tidak akan memberikan banyak dampak negatif pada prospek industri properti Jakarta. "Siklus banjir lima tahunan ini tidak akan banyak mempengaruhi padangan orang untuk berinvestasi properti di Jakarta," kata Ferry saat dihubungi Selasa, 22 Januari 2013.

Hal ini, kata Ferry, terlihat dari pertumbuhan bisnis industri properti di Jakarta usai banjir lima tahunan pada 2002 dan 2007 lalu. Saat itu banjir besar juga sempat menggenangi Jakarta. Namun dari pengamatannya, industri properti tetap tumbuh dan berkembang cukup baik di Jakarta. Permintaan atas properti dari masyarakat dan harga jualnya tetap positif.

"Artinya, banjir yang bersifat siklus ini tidak menurunkan minat orang untuk berinvestasi properti," kata Ferry.

Terlebih lagi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat terlihat jauh lebih tanggap saat banjir kembali melanda Jakarta Kamis pekan lalu. Ferry melihat pemerintah jauh lebih antisipatif karena bergerak cepat mencegah banjir kembali menggenangi Jakarta, khususnya di kawasan sentral bisnis seperti CBD.

"Kawasan CBD adalah kawasan sentra bisnis Jakarta, jadi wajar jika pemerintah bergerak cepat karena sangat sensitif dan bisa mempengaruhi minat investasi masyarakat luar," kata Ferry. Ia yakin, pemerintah tidak akan membiarkan kawasan di sekitar CBD kembali tergenang.

Namun kondisi sebaliknya terjadi di kawasan perumahan yang tiap tahun kebanjiran saat musim hujan, seperti di Pluit, Jakarta Utara. Ia memperkirakan prospek industri properti di sana tidak akan bagus sebelum kawasan terbebas dari banjir.

"Tetapi di Pluit itu kan sudah penuh dengan perumahan, jadi memang tidak ada pembangunan proyek properti baru. Paling pemilik lama menjual properti miliknya," kata Ferry. Ia memperkirakan banjir yang terus menerus melanda Pluit akan membuat properti di sana sulit dijual. Sebab, calon pembeli telah mengetahui bahwa kawasan tersebut rawan banjir dan tidak menarik untuk ditempati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar