Jumat, 22 Februari 2013

Jenis-jenis Investasi
  • Deposito
  • Obligasi
  • Reksa dana, terdiri dari Reksa dana pasar uang, Reksa dana pendapatan tetap, Reksa dana campuran, Reksa dana Saham
  • Saham
  • Properti
  • Emas

Berinvestasi dalam deposito memiliki tingkat resiko paling rendah,namun juga imbal hasil yang sangat rendah sekitar 6% jauh di bawah tingkat inflasi yang rata-rata berkisar 10% per tahun.

Obligasi adalah pilihan tepat bagi Anda yang memiliki profil resiko moderat, namun menginginkan imbal hasil di atas deposito. Namun, Anda harus selektif dalam memilih obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, karena adanya resiko gagal bayar. Untuk meminimalkan resiko gagal bayar, Anda bisa memilih obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya adalah ORI (Obligasi Ritel Indonesia) yang dapat dibeli dengan minimal dana Rp 5 juta hingga maksimum Rp 3 miliar.

Di atas obligasi, ada reksa dana dengan berbagai jenjang profil resiko & imbal hasil pula. Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang memberikan tingkat imbal hasil tertinggi namun juga resiko cukup besar. Oleh karena itu, reksa dana saham sangat cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi dengan bingkai waktu besar (di atas 5 hingga 10 tahun) untuk mendapatkan hasil yang maksimum.

Investasi selanjutnya adalah berinvestasi langsung pada bursa saham. Berinvestasi langsung pada bursa saham ini sangat menarik. Mengapa ? Jika Anda jeli dan cermat dalam memilih saham, dan menentukan level beli dan jual, maka Anda memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan / imbal hasil cukup besar. Namun jika Anda tidak cermat dan tidak disiplin di dalam mengelola portofolio dan emosi (rasa takut dan serakah), maka resiko yang muncul juga cukup besar.

Jadi jika Anda berminat untuk berinvestasi langsung pada instrumen saham, sebaiknya Anda cermat dalam memilih saham untuk investasi jangka panjang, dengan menggunakan Analisis Fundamental, dan menentukan timing beli / jual dengan memanfaatkan Analisis Teknikal.
Investasi terakhir adalah pembelian aset properti. Pembangunan berbagai jenis properti di Indonesia kini sangat luar biasa. Hampir di seluruh kota di Indonesia, khususnya dekat dengan pusat pemerintahan propinsi pasti telah mengembangkan pusat bisnis, baik itu Mall, Supermarket, ataupun kawasan ruko. Begitupun juga dengan perumahan dan apartemen. Hal ini tidak terlepas dari program pemerintah yang menginginkan keseimbangan antara jumlah hunian dengan jumlah penduduk yang belum memiliki hal tersebut.

Lalu bagaimana kita berinvestasi di properti tersebut?Hal apa saja yang harus kita pertimbangkan?
  • Hal yang paling pertama adalah jenis propertinya.
1. Untuk hunian + punya nilai investasi bagus => rumah
2. Untuk hunian/ disewakan => apartemen (namun dengan catatan harus jelas developer dan berstatus SHM = Sertifikat Hak Milik)
3. Untuk pengembangan usaha => ruko, kios.

Selanjutnya apalagi yang harus kita cermati?
  1. Lokasinya haruslah strategis, akses kendaraan mudah, fasilitas lengkap (kesehatan, olahraga, kebutuhan sehari-hari, pendidikan, bebas banjir, dan keamanan)
  2. Walaupun lokasi harus strategis, untuk berinvestasi anda harus prioritaskan lokasi yang sedang berkembang namun memiliki prospek yang baik. Mengapa demikian? contoh: anda membeli apartemen di kawasan kuningan dengan harga 1M, ketika 2-5 tahun ke depan anda berencana ingin menjualnya kembali dengan selama itu anda tetap menyewakannya dengan kisaran 3jt/bulan. Anda menjualnya ternyata pada tahun ke 5, maka nilai keuntungan anda berkisar 180jt dari sewa dan anda jual apartemen 1,2M. Berarti anda mendapatkan 180jt + 200jt (dari hasil penjualan apartemen). Bandingkan uang 1M tersebut anda beli di kawasan baru berkembang namun memiliki prospek yang baik. Sebagai contoh saat ini kawasan Sentra Timur Residence memiliki unit apartemen dengan tipe 2kamar seharga 350jt (belum diskon), berarti dari uang 1M tersebut anda dapat memiliki 3 unit apartemen di kawasan Sentra Timur Residence. Untuk perhitungan yang adil kita andaikan anda juga menjualnya di tahun ke 5 dan selama 5 tahun juga anda menyewakannya dengan masing-masing unit berkisar 1,5jt/bulan (sangat mungkin lebih besar seiring perkembangan kawasan Sentra Timur Superblock). Jika kita total sewa yang anda dapatkan adalah 1,5 x 3 x 60 (5thn) = 270jt. (Dalam perhitungan pesimisnya) Anda dapat menjual masing-masing unit di tahun ke 5 adalah 500jt, berarti total penjualan 1,5M, keuntungan 500jt (Saya yakinkan kepada anda sangat mungkin kawasan Sentra Timur Superblock yang akan menjadi CBD terbaru di Jakarta sudah terbentuk, harga apartemen tersebut dapat mencapai kisaran 800jt-1M). Maka Total keuntungan anda adalah 270jt+500jt = 770jt. Anda dapat melihat bahwa anda mendapatkan 2x lipat keuntungan.
  3. Pada poin sebelumnya anda mendapatkan contoh unit properti apartemen. Jika anda berinvestasi di Rumah maka keuntungannya sangat memungkinkan lebih besar. Mengapa? Sebagai contoh saat ini kawasan Sentra Timur Superblock mengembangkan unit rumah bernama Mutiara Platinum dengan harga 1,8M. Anda ternyata hanya berencana tinggal dalam 10 tahun. Ketika lokasi rumah ini menjadi pusat bisnis terbesar, akses terlengkap, dekat dengan pintu masuk/keluar tol JORR, dekat terminal berkonsepkan bandara modern, pusat pemerintahan kota Jakarta, maka saya dalam posisi pesimisnya pun harga rumah tersebut dapat meningkat sampai 5M. Perbandingannya dapat anda lihat di kawasan Jati Asih, harga rumah dengan tipe yang sama di Mutiara Platinum, harganya sudah berkisar 2,5M. Padahal anda tahu sendiri bahwa kawasan Jati Asih merupakan kawasan yang bukan pusat bisnis ataupun pusat pemerintahan dan akses ke tol langsung tol JORR atau tol manapun. Keuntungan anda sekitar 3,2M. Apakah anda akan sulit mencari pembeli harga rumah 5M? Dengan lokasi sangat strategis, siapapun akan mencari rumah anda. Apakah harga tersebut dapat lebih besar? Dengan perkembangan Sentra Timur Superblock yang akan menjadi CBD terbaru dan terbesar di Jakarta dengan luas >40Ha dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan Jakarta Timur, maka saya sangat optimis harganya dapat menjadi lebih dari 10M.
Nah, demikian sharing dari saya tentang bagaimana memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Salam profit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar