Sentra Timur News update
Jakarta - Harga jual rumah toko (ruko) di kawasan
Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara terus melambung. Saat ini, harga
jual ruko di kawasan itu melejit hingga angka Rp 20 miliar karena
terbatasnya pasokan dan ketatnya perizinan.
Yanti (45), salah
satu pemilik ruko di kawasan itu mengaku, dirinya akan menjual ruko
dengan harga Rp 7,4 miliar. Ruko tersebut memiliki luas 5x15 meter
persegi dengan tinggi 5 lantai.
"Harga jual ruko rata-rata di
Boulevard ini sekitar Rp 20 miliar, itu yang di depan, jalan raya, kalau
yang di dalem ya sekitaran Rp 7,8 miliar-Rp 7,4 miliar," kata Yanti
dikutip detikFinance, Kamis (14/3/13).
Dia mengatakan, harga jual
ruko di wilayah ini memang terus meningkat karena saat ini persediaan
lahan kosong terbatas. Apalgi, kata dia, peraturan baru soal izin
mendirikan bangunan untuk ruko sangat sulit.
"Sejak Jokowi yang
jadi gubernur izinnya jadi ketat. Sekarang kan enggak boleh izin
bangunan rumah terus gabung sama toko, harus sendiri-sendiri izinnya,"
terangnya.
Yanti menyebutkan, tahun kemarin saja, harga jual ruko
di wilayah ini yang lokasinya di dalam (bukan dekat jalan raya) masih
di angka Rp 6,5 miliar-Rp 6,8 miliar. "Sekarang kan sudah naik lagi.
Nanti 2-3 bulan ke depan juga mau naik," katanya.
Menurut dia,
penjualan ruko di Kelapa Gading memang banyak peminatnya karena
lokasinya strategis. "Kawasan ini kan strategis, tepat di samping Mall
Of Indonesia (MOI), jadi banyak peminat," kata Yanti.
berita Terkait:
mutiara platinum news update
Sukses dalam properti
Senin, 18 Maret 2013
Sentra Timur News update
Sentra Timur News Update
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) menilai wajar jika harga
tanah di Jakarta mendadak naik di beberapa waktu terakhir. Khususnya
untuk lokasi tertentu, seperti kawasan jalan Prof Dr Satrio.
Ia mengatakan, lahan tidak bisa dikembangbiakkan. Sementara kebutuhan terus meningkat.
"Ya
karena tanah itu tidak berkembang biak, sedangkan kebutuhannya sudah
besar di daerah-daerah tertentu kan. karena fasilitasnya juga ada
infrastrukturnya bener," ujarnya kepada detikFinance, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/3/2013)
Hal
ini, menurutnya tidak hanya terjadi di Jakarta. Bali yang juga
merupakan primadona properti juga mengalami kondisi yang sama.
"Anda liat di Bali, Sunset Road itu juga mahal. Jadi memang wajar," tegasnya.
Kawasan
seperti jalan Satrio, mencatat kenaikan harga yang luar biasa. Jika
tahun sebelumnya tanah per meter hanya sebesar Rp 5 juta, maka sekarang
bisa mencapai Rp 20 jutaan.
Setyo menuturkan, seperti Singapura juga mengalami hal yang sama. Jadi, ia menilai hal tersebut sudah tidak aneh lagi.
"Singapura
tuh kan harganya jangan dilihat bahwa Indonesia naik 100%, 100% dari Rp
10 juta ke Rp 20 juta kan, Singapura itu sudah Rp 100 juta naiknya Rp
110 juta kan 10%," pungkasnya.
Apartemen Sentra Timur News Update
JAKARTA - Salah satu proyek properti residensial yang
dikembangkan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), melalui anak usahanya
PT Bakrie Pangripta Loka adalah Apartemen Sentra Timur Residence, di Jakarta
Timur. Di dalam proyek superblok ini akan dibangun 18 tower apartemen,
mal, gedung perkantoran, dan hotel bintang tiga.
Direktur Utama PT Bakrie Pangripta Loka Dikcy Setiawan mengatakan, 19 tower apartemen Sentra Timur direncanakan rampung dalam lima tahun ke depan.
"Saat ini sudah berdiri tiga tower, tahun depan bangun tiga lagi, 2014 kami rencana bangun lima tower sekaligus, sisanya tahun 2015," kata Dicky kepada Okezone, di Wisma Bakrie 1, Jakarta, Rabu (12/12/2012).
Sepintas perencanaan pembangunan superblok dengan total luas lahan 40 hektare ini mirip dengan Rasuna Epicentrum. Saat ditanya mengenai hal ini, Dicky pun mengiyakan dan sangat optimistis dapat membangun superblok Sentra Timur seperti Rasuna Epicentrum.
"Saya sangat yakin, sebab dulu saya juga ikut kembangin Rasuna Epicentrum. Jadi, buat bangun 18 tower apartemen Sentra Timur, mudah lah," katanya optimistis.
Dicky juga menyebutkan, hingga saat ini pembangunan proyek residensial di Apartemen Sentra Timur telah menelan investasi sebesar Rp500 miliar. Sementara harga jual untuk apartemen Sentra Timur dibanderol mulai Rp200-300 juta per unit.
"Respon pembeli di sana sangat baik. Kebanyakan end user yang merupakan kalangan pekerja yang masih tinggal ngontrak. Dengan berdirinya apartemen sentra timur kami, mereka langsung tertarik beli," tandasnya.
Direktur Utama PT Bakrie Pangripta Loka Dikcy Setiawan mengatakan, 19 tower apartemen Sentra Timur direncanakan rampung dalam lima tahun ke depan.
"Saat ini sudah berdiri tiga tower, tahun depan bangun tiga lagi, 2014 kami rencana bangun lima tower sekaligus, sisanya tahun 2015," kata Dicky kepada Okezone, di Wisma Bakrie 1, Jakarta, Rabu (12/12/2012).
Sepintas perencanaan pembangunan superblok dengan total luas lahan 40 hektare ini mirip dengan Rasuna Epicentrum. Saat ditanya mengenai hal ini, Dicky pun mengiyakan dan sangat optimistis dapat membangun superblok Sentra Timur seperti Rasuna Epicentrum.
"Saya sangat yakin, sebab dulu saya juga ikut kembangin Rasuna Epicentrum. Jadi, buat bangun 18 tower apartemen Sentra Timur, mudah lah," katanya optimistis.
Dicky juga menyebutkan, hingga saat ini pembangunan proyek residensial di Apartemen Sentra Timur telah menelan investasi sebesar Rp500 miliar. Sementara harga jual untuk apartemen Sentra Timur dibanderol mulai Rp200-300 juta per unit.
"Respon pembeli di sana sangat baik. Kebanyakan end user yang merupakan kalangan pekerja yang masih tinggal ngontrak. Dengan berdirinya apartemen sentra timur kami, mereka langsung tertarik beli," tandasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)