Tampilkan postingan dengan label apartemen di Jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label apartemen di Jakarta. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Agustus 2013

Tower Orange Apartemen Sentra Timur Tahap Akhir

Apartemen Sentra Timur News Update:



Tower Orange merupakan tower ke-4 yang merupakan tower terdepan di kawasan apartemen sentra timur. Tower orange merupakan tower dengan harga terjangkau namun tetap mengedepankan konsep bangunan apartemen yang sangat futuristik dan ekslusif, layaknya apartemen mewah. Hal ini juga didukung dengan jawaban atas kekhawatiran kalangan masyarakat akan proses pembangunan yang sering terjadi tidak tepat waktu ataupun belum dibangun sama sekali di banyak proyek apartemen. Namun, managemen apartemen sentra timur membuktikan dengan tower ke-4 ini yang kini semakin mendekati penyelesaian interior. Hal ini semakin tidak menutup kemungkinan, bangunan apartemen sentra timur ini selesai tidak hanya tepat waktu bahkan dapat selesai lebih cepat. Sebuah pembuktian nyata dari apartemen sentra timur, peraih properti award 2013.


Sold Out Promo 280jt Unit 2 Kamar Apartemen Tower Hijau & Tower Kuning

Apartemen Sentra Timur News Update:



Dengan melihat animo masyarakat akan kebutuhan unit 2 kamar tidur di Apartemen Sentra Timur, pihak managemen Apartemen Sentra Timur kembali memberikan promo khusus 2 kamar di lantai 23 tower kuning dan hijau dengan view kolam renang. Hanya dalam hitungan 2 hari saja, dari total 16 unit, kini telah sold out. 
Bahkan, animo tersebut menjadikan banyak dari customer yang tidak terfasilitasi pada akhirnya harus merelakan dengan pembelian unit yang reguler. Hal ini semakin membuktikan bahwa apartemen sentra timur semakin ramai dan semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia.


berita terkait:
sentra timur superblok
apartemen sentra timur
perumahan mutiara platinum
ruko sentra timur

Minggu, 24 Februari 2013

Emas atau properti

Emas atau Properti?



Selama ini banyak member Outletdinar yang menanyakan ke saya, pertanyaan yang hampir-hampir sama (cuma susunan kalimatnya saja yang berbeda ,tapi intinya sama…..:-)).
“Lebih menguntungkan mana sih mbak Iin, kita investasi emas atau property?”
“Return-nya lebih bagus mana emas atau property?”
“Pilih mana emas atau property yah?”
Dan masih banyak lagi kalimat–kalimat pertanyaan lainnya terkait investasi emas dibandingkan dengan investasi properti.
Hari ini saya ingin sedikit sharing ‘seobjektif’ mungkin mengenai keunggulan dan kelemahan investasi “emas” dibandingkan dengan investasi properti.

Pertama, mari kita coba bahas keunggulan emas dibandingkan dengan properti:

1. Emas jauh lebih likuid dibandingkan dengan property
Emas, khususnya emas batangan, adalah ‘uang’ yang istimewa. Uang yang selalu diterima di belahan dunia manapun. Uang yang selalu diterima walau kondisinya tidak utuh.
Berbeda bila uang rupiah atau dolar yang robek. Uang kertas yang robek dan hilang sobekan kertasnya min ¼ dari bagian uang maka kita tidak bisa menggunakannya sebagai alat tukar atau transaksi walaupun uang kertasnya seratus ribuan.
Apalagi dolar, silakan coba menukar uang dollar yang lecek atau terlipat ke bank yang terdekat, bisa dipastikan akan ditolak. Kecuali Anda menukar dollar lecek Anda di daerah Pasar Senen, bisa jadi diterima.
Sedangkan batangan emas yang patah berserakan karena dibanting anak- anak masih bisa ditukar dengan uang; masih bisa diterima di pusat toko emas di Blok M atau Cikini. 
Kalau jalan-jalan ke luar negeri dan kehabisan uang, emas batangan (berstandar internasional yaa..) masih bisa diubah menjadi valuta asing.
Artinya, emas hampir selikuid uang yang ada di dompet anda, yang setiap jam bahkan menit detik bisa berubah.
Sebaliknya jika kita ingin menjual properti kita, jarang sekali terjadi saat itu juga properti kita terjual, sering kali kita harus menunggu beberapa waktu (bisa berbulan-bulan) sampai terjadi penjualan.
Ataupun jika kita membutuhkan dana cepat, namun tidak berniat untuk menjual emas kita, kita dapat menggadai emas batangan kita di bank syariah ataupun di Pegadaian; proses cepat, dana dapat segera cair.
Lain hal dengan properti, meskipun dapat dijaminkan untuk memperoleh pinjaman, dana yang kita peroleh biasanya jauh dibawah nilai aset properti yang kita miliki, prosesnya juga lebih memakan waktu.
Untuk emas, dana yang kita peroleh sekitar 80 sampai 90 persen nilai emas.

2. Emas tidak terpengaruh oleh kebijaksanaan pemerintah.
Pemerintah tidak dapat mempengaruhi harga emas, karena harga emas ditentukan oleh pasar. Sedangkan properti sangat bergantung dengan kondisi politik, sosial dan ekonomi.
Kebijakan pemerintah akan tata kota, arus lalu lintas dapat secara drastis mempengaruhi harga properti.
Properti dapat sekejap mata menjadi tidak bernilai jika terjadi risiko ekstrim, seperti terorisme, perang, dan bencana alam.
Sebaliknya emas akan melambung tinggi dalam kondisi ketidakpastian dan krisis.

3. Sifat emas yang durable, tahan lama, anti karat dan anti susut logam mulia yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan properti dan bangunan diatasnya dapat rusak karena pengaruh usia, cuaca dan lainnya.

4. Emas relatif mudah untuk disimpan, dibawa, dan dipindahkan untuk dapat diuangkan sewaktu-waktu dengan mata uang negara bersangkutan.
Properti hanya dapat membawa surat akta tanah yang tidak memiliki nilai apapun di luar batas wilayah.
Biaya untuk menyimpan emas relatif kecil, untuk menyewa safe deposit box hanya ratusan ribu per tahunnya. Properti membutuhkan dana untuk mengelola, mulai dari perpanjangan surat-surat, pajak, dan biaya maintenance, meskipun properti tersebut tidak sedang kita gunakan atau sewakan.

5. Dengan modal relatif kecil, kita dapat mulai berinvestasi emas, emas mudah pula untuk dijual sebagian karena sifatnya yang dapat dibagi-bagi.
Berinvestasi di bidang properti membutuhkan dana yang relatif besar, menjualnya pun tidak dapat sebagian-sebagian. Meskipun dapat dibagi-bagi, namun prosesnya memerlukan waktu, tenaga dan uang.
Selanjutnya, untuk bahas keunggulan investasi properti, saya tulis di artikel berikutnya, biar tidak terlalu panjang.