1. Hunian
Tapak Berkonsep Apartemen
Sebagian
orang memilih tinggal di apartemen karena mewah dan praktis. Namun sebagian
lainnya, bahkan dominan, masih suka dengan landed houses karena status
kepemilikan SHM atau HGB dirasa lebih aman daripada strata title. Namun, tetap saja ketika dihadapkan dengan lokasi dan fasilitas, apartemen masih cukup lebih unggul dibandingkan dengan landed house dikarenakan kondisi lokasi yang semakin sulit untuk pengembangan perumahan itu sendiri di kota-kota besar.
2. Hunian
Tengah Kota Berkonsep Resort
Kota besar
identik dengan kehidupan yang hiruk-pikuk, polusi, dan kemacetan, membutuhkan
satu kawasan hunian nyaman, namun tetap dekat dengan fasilitas khas kota besar
seperti pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, fasilitas kesehatan, dan
pusat-pusat hiburan. Pada perumahan biasa, fasum yang disediakan biasanya lebih
kecil daripada luas kawasan terbangun. Di sini sebaliknya. Yang disebut fasum
bukan hanya jalan lingkungan atau taman ala kadarnya, namun sesuatu yang lebih,
seperti pusat rekreasi kuliner, resort swimming pool, fitness center,
sauna, menara pandang, ruang terbuka, danau buatan, juga taman bermain dengan
hijau pepohonan. Jalan lingkungan dibuat lapang, dengan pemisahan jalur
kendaraan, pedestrian, dan arena bermain anak, sehingga relatif aman.
3. Vila di
Wilayah Perbukitan
Sejauh mata
memandang yang ada hanyalah hijau. Itulah perumahan dambaan banyak orang ketika dia sudah lelah menghadapi kemacetan di perjalanan dan situasi kantor. Maka tidak heran konsep vila di kawasan puncak Bogor sangat ramai bahkan lahan hijau disana semakin berkurang dikarenakan pembangunan vila yang semakin sulit dikendalikan.
4. Hunian di
Tepi Padang Golf
Masih dengan
tema hijau, kali ini mengambil lokasi di perbukitan landai. Golf adalah
olahraga yang identik dengan kaum menengah ke atas. Memiliki rumah dengan
halaman padang golf pun menjadi salah satu pilihan kaum jet set. Hal ini bisa dilihat dengan tumbuh berkembangnya kawasan golf cukup ternama, yaitu sentul yang juga beriringan dengan pengembangan berbagai perumahan mewah di kawasan tersebut. Padahal dalam kesehariannya, dapat dipastikan, rumah-rumah tersebut hanya ditinggali pada momen tertentu saja.
5. Hunian
Tepi Pantai
Hawa pantai
dipercaya sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita gangguan
pernafasan. Debur ombak bikin pikiran menjadi rileks. Maka, hunian eksklusif
tepi pantai pun sangat diminati. Bukaan dimaksimalkan untuk menangkap
pemandangan pantai nan eksotik, saat matahari terbit atau tenggelam ditelan
laut. Sebagian rumah dirancang dengan menarik mundur garis depan sekitar
seratus meter dari garis pantai, namun ada hunian yang sengaja dibuat mengapung
di atas laut. Berbagai fasilitas yang berhubungan dengan laut pun disediakan,
seperti permainan jetski, restoran apung, dan mendayung kano sambil memandangi
burung camar beterbangan di langit.
Meski secara
bisnis menguntungkan, perlu diingat, kita hidup di negara berkembang di mana
masih terdapat kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Hunian
eksklusif dengan one gate system yang rigid dan pongah sering memicu konflik
sosial. Belum lagi masalah lingkungan akibat pembangunan yang sering memerkosa
alam. Membangun perumahan mewah diikuti dengan mengembangkan perumahan kelas
menegah ke bawah barangkali bisa menjadi solusi bijak, dengan tetap menaati
peraturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, terciptalah kehidupan yang
harmoni dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar